energi yang dihasilkan pada respirasi aerob dan anaerob berbeda karena

Repirasi seluler terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan respirasi yang membutuhkan oksigen, karena digunakan sebagai akseptor elektron terakhirnya. Respirasi aerob terjadi dalam beberapa tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, siklus krebs dan transport elektron. Secara sederhana respirasi aerob adalah pengubahan satu molekul glukosa menjadi 6 CO2 dan 6 H2O serta menghasilkan energi total sebanyak 38 ATP (sel prokariotik) dan 36 ATP (sel eukariotik). Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen karena akseptor elektronnya adalah senyawa organik seperti asetaldehida. Respirasi anaerob dapat terjadi apabila organisme atau sel tidak membutuhkan oksigen ataupun sedang kekurangan oksigen. Respirasi anaerob contohnya adalah fermentasi. Fermentasi contohnya adalah fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan fermentasi cuka. Fermentasi terjadi di dalam sitoplasma dan hanya terjadi dalam dua tahapan yaitu glikolisi dan pengubahan senyawa asam piruvat menjadi senyawa organik lain seperti etanol, asam laktat dan asam cuka. Energi yang dihasilkan hanya 2 ATP pada fermentasi asam cuka dan asam laktat, 8 ATP pada fermentasi cuka. Energinpada respirasi anaerob hanya sedikit karena tidak masuk ke dalam siklus krebs dan transport elektron. Oleh karena itu, energi pada respirasi aerob dan anaerob berbeda sebab tahapan yang dilalui pada respirasi aerob dan anaerob berbeda sehingga menghasilkan energi yang berbeda.

Artikel Terkait:   sebutkan ciri ciri seorang wirausaha yang inovatif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *